BACA JUGA: Meski PPDB Telah Berakhir, Ombudsman Jateng Masih Tangani Kasus Siswa Tak Dapat Sekolah
Sementara itu, mengenai masalah daerah yang jarang bahkan tidak berdiri sekolah, Yoyok mengungkapkan hal itu sebagai isu utama yang menjadi PR bagi Kementerian Pendidikan.
“Terkait kecamatan yang sekolahnya jarang, ini PR Kementerian, itu PR utama sekaligus isu utama. Pemerintah harus membereskan itu dulu terkait infrastruktur agar orang tidak mengejar-ngejar sekolah favorit,” ungkapnya.
Terkait persoalan kualitas pendidikan, Yoyok pun menyorot anggaran pendidikan yang terus menurun. Ia mengakui komitmen pemerintah dalam bidang pendidikan memang belum maksimal.
“Sepertinya tiga tahun ini anggaran pendidikan turun terus, bahkan menteri pendidikan juga ikut turun. Tapi kita sudah ajukan ke sana untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Namun tampaknya komitmen pemerintah belum seratus persen,” tandas Yoyok. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi