SEMARANG, beritajateng.tv – Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jateng Zainal Abidin Petir mengapresiasi Kapolres Blora dan Kapolres Grobogan yang berhasil menangkap preman mengaku wartawan yang melakukan intimidasi dan pemerasan di desa-desa maupun di Insntansi.
“Wartawan yang benar tidak mungkin melakukan pemerasan wong minta uang saja tidak boleh ketika sedang menjalankan tugas jurnalistik. Ada aturan sangat ketat berupa kode etik wartawan. Kalau anggota PWI melanggar langsung kena pecat,” ujar Zainal Petir dalam acara Pembinaan dan Pembentukan Forum Komite MTs N dan MAN se-Jateng di hotel Grasia Semarang, 2 Juni 2025.
BACA JUGA: Kasus Gamma Tak Kunjung Beres, Zainal Petir: Copot Kapolrestabes Semarang dan Pecat Aipda Robig
Zainal Petir, yang baru saja terpilih secara aklamasi menjadi ketua Forum Komunikasi Komite Madrasah Aliyah Negeri Jateng (MAN- setingkat SMA/ SMK) menilai, mereka itu tidak pantas dikatakan wartawan tapi preman yang mengaku wartawan.
“Polisi jangan segan untuk melakukan operasi preman berbaju wartawan maupun LSM. Banyak oknum mengaku wartawan atau LSM yang sering mendatangi sekolah. Termasuk MAN dan MTs dengan intimidasi kalau tidak memberikan uang akan mereka buat berita atau viralkan,” ujar Petir.
BACA JUGA: Kepareng Wareng dan Yoyok Sukawi Terus Berseteru, LBH Petir: Tak Siap Kritik Jadi Tukang Macul Saja
Pria yang juga terpilih sebagai ketua Forum Komunikasi Madrasah Tsanawiyah Negeri( MTs N- setingkat SMP) pada mengecam tindakan oknum yang mengaku wartawan maupun LSM melakukan tindakan pemerasan, menghimbau masyarakat, terutama sekolah atau madrasah dan kepala desa maupun perangkat desa untuk melakukan perlawanan ketika ada oknum wartawan atau oknum LSM yang melakukan pemerasan.
“Tangkap langsung dan serahkan ke polisi. Jangan kasih ruang bagi mereka yang telah membuat resah sekolah, madrasah maupun desa-desa,” kata Petir. (*)
Editor: Farah Nazila