SEMARANG, beritajateng.tv – Dokter sekaligus pengusaha Glafidsya Aesthetic Clinic, Reza Gladys, akhirnya angkat bicara terkait tudingan penggunaan produk ilegal di klinik kecantikannya. Nama Reza sempat menjadi sorotan setelah berseteru dengan artis Nikita Mirzani. Kini, ia menghadapi tuduhan serius soal kelegalan produk perawatan di kliniknya.
Dalam tayangan podcast bersama Denny Sumargo, Reza menjelaskan secara detail mengenai produk yang disebut-sebut berbahaya dan tidak memiliki izin. Ia menyebut bahwa produk tersebut adalah Riber Skin, yang umum dipakai oleh banyak klinik kecantikan di Indonesia.
Menurut Reza, salah satu komponen dari perawatan yang menjadi permasalahan adalah jenis jarum yang dalam proses treatment. Namun, ia menegaskan bahwa jenis jarum tersebut merupakan jarum superfisial dan bukan jenis untuk pengambilan darah.
“Jarum itu sudah ada izin Kemenkes sejak 4 Januari 2022. Bukan jarum suntik untuk ambil darah, dan saya bawa buktinya langsung,” kata Reza, seperti beritajateng.tv kutip dari kanal YouTube Denny Sumargo, Rabu 6 Agustus 2025.
BACA JUGA: Masa Lalu Jadi Sorotan, Terungkap Denny Sumargo Sempat Beli Rumah Demi Nikahi Sandra Dewi?
Lebih lanjut, Reza menegaskan bahwa produk tersebut bukan produksi pribadinya. Ia membeli produk tersebut dari vendor resmi, sebagaimana praktik umum yang dilakukan banyak klinik kecantikan lainnya. Ia pun menekankan bahwa sebelum menggunakan produk apapun, pihak klinik selalu memastikan ada izin resmi dari BPOM dan Kemenkes.
“Produk itu bukan milik saya, tapi dari vendor. Kita pakai karena memang sudah ada izin BPOM dan Kemenkes. Biasanya memang begitu, kita baru pakai kalau sudah ada izin keduanya,” jelasnya.
Reza juga mengklarifikasi bahwa dirinya memang sempat menjual layanan treatment menggunakan produk tersebut pada tahun 2023, termasuk melalui penjualan voucher secara online. Namun, ketika BPOM mengumumkan pencabutan izin edar produk tersebut pada November 2024, ia mengaku sudah menghentikan distribusinya sejak bulan Mei 2024.
“Pas BPOM umumkan itu, saya pikir, untung kita sudah tidak pakai lagi. Tapi saya juga tidak tahu kenapa BPOM mencabut izin produk tersebut. Kami tidak pakai lagi karena memang tidak beli dari vendor itu sejak Mei,” katanya.