Beberapa di antaranya adalah kukis asem, bandeng ‘lifetime’ yang bakal awet hingga tujuh bulan tanpa bahan pengawet, serta batik dengan sentuhan teknik ecoprint.
Saat ini ada sekitar 25 UMKM yang terlibat dalam pameran di lobi hotel tersebut. Produk yang adapun beragam, mulai dari makanan, minuman, kerajinan tangan, hingga pakaian.
“Kami berharap hotel-hotel lain di Kota Semarang juga mau bekerja sama dengan Dekranasda. Potensi UMKM di kota ini besar, baik dari sisi produk maupun industrinya,” tambahnya.
Sementara itu, General Manager Hotel Front One HK Semarang, Doni Avianto, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan UMKM. Ia menilai langkah ini memberi nilai tambah bagi tamu hotel yang datang dari berbagai daerah.
Dengan tamu yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, apalagi saat liburan, kata dia, tentunya menjadi pangsa yang besar bagi produk-produk UMKM.
“Selama ini mereka sering bertanya, mau belanja apa di Semarang. Dengan adanya ruang pamer UMKM di lobi, kebingungan itu bisa terjawab,” ujarnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah