SEMARANG, beritajateng.tv – Sebagian kebun kopi rakyat di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang sedang memasuki masa panen raya pada bulan Juli tahun 2025 ini.
Dari sisi produktivitas, sejumlah petani mengakui panen raya kali ini jauh lebih menggembirakan jika membandingkan dengan panen raya tahun sebelumnya.
Namun, bayang-bayang anjloknya harga jual komoditas kopi rakyat cenderung menghantui para petani akibat produksi kopi yang relatif melimpah.
“Saat ini harga turun hingga 30 persen,” kata Antep Rosit (38), petani kopi di Dusun Tompak, Desa Genting, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Sabtu, 12 Juli 2025.
Penyebabnya, kata dia, karena kopi di tingkat petani saat ini memang melimpah setelah produktivitas mengalami peningkatan 40 hingga 60 persen.
Simon, sapaan akrabnya, menjelaskan saat ini harga cherry atau buah kopi yang baru terpetik dari kebun petani hanya Rp11 ribu per kilogram.