Profil Firli Bahuri
Firli Bahuri, alumni Akademi Kepolisian tahun 1990, memulai karirnya sebagai letnan dua polisi. Jejak karier impresifnya berawal ketika ia menjabat sebagai Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi Kepolisian Resor Liquica pada 10 Juli 1997.
Jabatan yang pernah Firli Bahuri emban lalu berlanjut; ajudan Wakil Presiden RI Boediono, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten (2014), Karopaminal Divpropam Polri, Kepala Kepolisian Daerah Banten, Karodalops Sops Polri, Wakil Kepala Polda Jawa Tengah (2016), Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, Deputi Penindakan KPK (2018), Kapolda Sumatra Selatan dan terakhir sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Pada tahun 2019, Firli terpilih sebagai Ketua KPK. Adapun pelantikannya tersebut mendapat unjuk rasa dari para penggiat antikorupsi.
Namun, bayang-bayang muncul ketika Polisi menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Pemeriksaan yang melibatkan ahli-ahli berbagai bidang menunjukkan tekad penyidik untuk memastikan transparansi dan keakuratan dalam menangani kasus ini.
Sosok Firli ini publik anggap kontroversial. Tak lama saat ia menjabat sebagai ketua KPK, Dewan Pengawas KPK melaporkannya karena berkunjung ke daerah dengan menyewa helikopter.
BACA JUGA: Kembali Jadi Menteri Pertanian Gantikan Syahrul Yasin Limpo, Ini Profil Andi Amran Sulaiman
Tak hanya itu, ia juga pernah dilaporkan karena mendapat fasilitas menonton MotoGP di Mandalika, NTB. Kemudian, ia beberapa kali terlaporkan atas dugaan melanggar etika sebagai pemimpin komisi antirasuah.
Kasus terbaru ini, ia ditetapkan sebagai tersangka kasus mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo atas pemerasan terhadapnya yang terbelit perkara korupsi di Kementrian Pertanian.(*)