Ia meminta masyarakat untuk melaksanakan kegiatan urban farming, atau melaksanakan kegiatan pertanian dengan memanfaatkan lahan sekitar permukiman. Hal ini untuk mengantisipasi jika terjadi kelangkaan bahan pangan, atau ada kenaikan harga bahan pangan.
“Tapi saya melihat di sini memang harus dimaksimalkan dengan program kedaulatan pangan. Karena di sini banyak sekali lahan persawahan yang subur, tidak sesuai dengan pembicaraan orang bahwa wilayah Kota Semarang kering. Nyatanya di Semarang masih ada lahan subur dan ini mau usia panen, nanti kita pas panen juga akan hadir di sini. Kami ingin menunjukkan bahwa Kota Semarang juga menuju daulat pangan, dengan komiditas pendukung atau penyokong agar tak terjadi inflasi. Program itu kita sudah siapkan, sehingga Kota Semarang bisa menjadi kota mandiri terhadap pangan,” paparnya.
Ke depan, program Semarang Berbagi ini akan terus dilakukan dengan menargetkan masyarakat yang membutuhkan bantuan.
“Semarang sudah rutin, beberapa kegiatan saya memang tidak bisa hadir. Kemarin di Pedurungan Tengah, dan akan terus menerus kami laksanakan. Karena ini memang ada anggaran kami Pemkot Semarang yang memang untuk bantuan sosial,” imbuhnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah