Hal ini ia sampaikan saat kegiatan tebus suka-suka di Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Rabu 3 April 2024.
Menurutnya, tujuan dari tebus suka suka, sebenarnya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa meski dalam kondisi terdampak banjir masih bisa berbagi.
“Mau itu Rp 1000, Rp 5000 itu semua hasilnya (tebus suka-suka,Red) akan Pemkot salurkan ke PMI,” terangnya.
Mbak Ita menambahkan, untuk tebus suka suka ini memakai sistem kupon untuk warga terdampak di kelurahan Gayamsari.
“Kemarin di kecamatan Genuk, ada 450 pack beras Pemkot dan dari kecamatan ada 250 pack. Jadi ada 700 pack. Sedangkan hari ini di Gayamsari, ada 400 pack beras. Namun, ada paket bantuan juga dari Semarang Berbagi, serta paket sembako gratis juga. Jadi ini di mix semua,” terangnya.
Ia menyebut, tebus suka-suka ini secara tidak langsung bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. Terlebih, ada pula kegiatan Pak Rahman (Pasar Rakyat Murah dan Aman). “Dengan GPM dan Pak Rahman ini, bisa menekan inflasi, sehingga Semarang jadi kota IHK terendah di Jawa Tengah,” sebutnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah