SEMARANG, beritajateng.tv – Kongres ketiga Projo di Jakarta memicu perbincangan hangat setelah Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, memberi sinyal kuat untuk bergabung dengan Partai Gerindra.
Pengamat politik Hersubeno Arief melalui kanal YouTube Hersubeno Point pada Minggu, 2 November 2025, menilai langkah Budi Arie sebagai manuver politik besar yang mengubah arah Projo dari loyalis Jokowi menjadi pendukung Prabowo Subianto.
Hersubeno menilai pernyataan Budi Arie bukan sekadar ucapan izin, melainkan bentuk deklarasi halus.
“Pernyataannya bukan minta izin, tapi semacam deklarasi lembut bahwa dirinya siap masuk Gerindra,” ujar Hersubeno.
BACA JUGA: Siap Pasang Badan Bela Jokowi soal Ijazah Palsu, PSI Jateng: Ini Demi Jaga Kewarasan dan Kebenaran
Ia menambahkan, sikap itu menunjukkan bahwa garis politik Projo kini mulai menjauh dari orbit Jokowi dan beralih ke orbit Prabowo.
Projo juga memperkenalkan logo baru bergambar lebah bermata kuning menggantikan wajah Jokowi. Hersubeno menyebut simbol lebah mencerminkan semangat kerja keras, gotong royong, dan kemandirian.
“Namun, perubahan itu jelas menunjukkan jarak dari kultus individu Jokowi,” katanya.
Pergantian logo menjadi tanda simbolik bahwa Projo ingin berdiri sebagai kekuatan politik mandiri tanpa figur tunggal.
Arah baru Projo usai tinggalkan Jokowi
Menurut Hersubeno, arah baru Projo menggambarkan pergeseran besar kekuatan relawan nasional.













