Uniknya, jembatan kaca yang ada di kawasan Hutan Tinjomoyo ini memiliki efek retak di tengah-tengah jembatan. Hal ini, menurut Rianung, yang membedakan dengan jembatan kaca di daerah lainnya. Ia mengaku nantinya akan ada aturan khusus bagi wisatawan yang datang ke jembatan kaca.
“Nanti ada efek retaknya di tengah jembatan. Mungkin himbauan saya, yang punya penyakit jantung, atau trauma ketinggian tidak perlu memaksakan melewati jembatan kaca ini. Karena dari jembatan kaca, melihat ke bawah akan terlihat sangat tinggi dan cukup memacu adrenalin,” ungkapnya.
Rianung mengatakan untuk pengelolaan jembatan kaca akan diserahkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Aturan pembatasan pengunjung yang melintas di jembatan kaca dan juga kekuatan jembatan kaca ini juga akan dikoordinasikan dengan dinas terkait.
“Termasuk dari tiket, nanti kita koordinasi lagi. Kami minta juga ada yang menjaga, agar pengunjung tidak lompat-lompatan. Kalau masalah launching, mungkin dalam waktu dekat,” tandasnya. (Ak/El)