SEMARANG, beritajateng.tv – Dalam setiap perhelatan Pemilu, calon legislatif (caleg) yang gagal terpilih rentan mengalami stres hingga gangguan jiwa.
Hal itu lantaran untuk maju sebagai seorang caleg pun telah melalui jalan yang terjal dan tak mudah.
Psikolog asal RS Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro mengatakan, gangguan stres umumnya terjadi ketika harapan dan kenyataan tidak sesuai. Begitu pula dengan para caleg yang gagal terpilih.
Ambisi para caleg untuk mendapatkan satu kursi adalah harapan tinggi. Sayangnya, harapan itu kemudian gagal terwujud.
“Dan untuk mencapai itu, dia sudah all out semua. Ini yang membuat mereka stres karena mentalnya tidak siap menerima kenyataan,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Senin, 26 Februari 2024.
Probo menambahkan, caleg stres karena sedari awal mereka tidak menapaki kenyataan. Mereka merasa memiliki peluang untuk menang.
“Kalau orang udah kepengen banget apalagi berharap terlalu tinggi, ini yang membuat mereka tidak realistis, tidak rasional tapi hanya emosional,” ucapnya.
BACA JUGA: Gagal Jadi Dewan, Simak Tanda Caleg Alami Stres, Kamu Salah Satunya?
Padahal, dalam persaingan politik terdapat banyak variabel yang diperhitungkan. Mulai dari elektabilitas partai pengusung, nomor urut caleg, alokasi kursi dapil, perolehan suara lawan, hingga perolehan suara caleg sesama partai.