SEMARANG, beritajateng.tv – Kontestasi Pemilu 2024 bagi sebagian orang telah usai. Beberapa nama jumawa karena keluar sebagai juara. Sisanya merana harus telan kekalahan.
Pada Pemilu, calon legislatif (caleg) yang gagal terpilih tentunya lebih rentan mengalami gangguan mental. Seperti yang Psikolog asal RS Elisabeth Semarang, Probowatie Tjondronegoro sampaikan.
Probo mengungkapkan, ia beberapa kali menerima klien dengan latar belakang caleg. Terlebih pada masa pasca Pemilu seperti saat ini.
Namun, klien biasanya tidak pernah secara gamblang mengaku sebagai seorang caleg. Akan tetapi Probo dapat membaca tanda-tanda seseorang mengalami stres karena persaingan politik.
“Sementara ini yang datang ke saya masih stres tersamar, dia datang nggak ngaku stres karena gagal nyaleg, tapi masih menutup diri,” ungkapnya kepada beritajateng.tv, Senin, 26 Februari 2024.
BACA JUGA: Sirekap Sempat Berhenti Sementara, Gus Romy: Bisa Munculkan Peluang Negosiasi Suara Caleg
Probo menyebut, gangguan mental caleg gagal umumnya masih pada tahap stres tersamar. Yakni stres dengan gejala ringan.
Gejala-gejala tersebut antara lain tidak bisa tidur, sulit makan, gelisah, hingga keringat dingin.