Puan lantas menyinggung soal adanya kritikan mengenai pembagian beras bergambar dirinya untuk membantu kader-kader PDIP yang kesulitan di daerah. Ia juga mempertanyakan mengapa saat dirinya membagikan hadiah kaos untuk masyarakat ketika kunjungan kerja lantas dipersoalkan.
“‘Kok Mbak Puan bagi-bagi kaos?’ Dari dulu juga saya sudah bagi-bagi kaos. ‘Kok Mbak Puan bagi-bagi beras?’ Dari dulu juga sudah bagi-bagi beras. ‘Kok Mbak Puan sekarang rajin keliling?’ Masa ketemu struktur partai nggak boleh? Orang luar aja boleh. Lagi pula saya ketua DPR harus menjalankan fungsi pengawasan di seluruh Tanah Air,” tukas Puan.
Cucu Proklamator RI Bung Karno itu juga menyinggung mengenai komitmen PDIP untuk selalu hadir di tengah-tengah rakyat. Oleh karenanya, Puan meminta agar kader partai tak perlu mendengarkan suara-suara sumbang dan tetap bekerja untuk rakyat sebaik-baiknya.
“Rakyat menanti komitmen PDI Perjuangan diwujudkan secara nyata dan dirasakan oleh rakyat. Apalagi saat ini ketika sudah lebih dari 21 bulan, kita berada dalam situasi Pandemi Covid-19, situasi yang dialami oleh seluruh negara di berbagai belahan dunia,” ujarnya.
“Oleh karena itu, kader-kader PDI perjuangan yang bertugas di Eksekutif dan Legislatif, harus dapat mewujudkan tugas ideologis partai melalui APBN, APBD, dan Program-program Pemerintah,” tambah Puan.
Lebih lanjut, Puan meminta agar petugas partai di Eksekutif dan Legislatif memastikan agar alokasi anggaran dan program-program pemerintah pusat dan daerah, dapat menyanggah kehidupan rakyat dan ekonomi kerakyatan.
“Dinamika politik ke depan, menuntut seluruh kader dan 3 pilar partai untuk tetap dalam satu barisan partai yang terpimpin, kader dan 3 Pilar yang taat asas dan disiplin dalam menjalankan instruksi partai,” sebut Puan.
“Tidak dibenarkan ada kader yang di luar barisan. Pimpinan Partai di setiap tingkatan agar memastikan seluruh kader dan 3 Pilar Partai berada dalam barisan yang solid dan kompak,” lanjutnya. (RI)