Tak hanya menyoroti petani milenial yang ada di Semarang, Politikus Partai PDI Perjuangan ini juga memuji adanya Rice Mill atau penggilingan padi yang ia resmikan.
“Saya dalam perjalanan dari pusat kota ke sini tidak menyangka di tengah-tengah pertanian persawahan, dibangun Rice Mill atau penggilingan di tengah sawah,” kata Puan.
Puan Maharani Dukung Ketahanan Pangan
Menurutnya, Rice Mill ini inovasi atau loncatan ide yang harus di tiru oleh seluruh kota dan kebupaten di seluruh Indonesia.
“Saya muter kemana-mana, Rice Mill justru tidak di tengah sawah seperti ini, ada juga yang jauh dari pertaniannya. Sehingga petani itu suka mengeluh karena jauh, dan harus memikirkan ongkos dan sebagainya. Padahal dengan seperti ini akan menyatu dengan petaninya,” bebernya.
Ia menyebut, Rice Mill ini akan sangat berguna bagi petani. Rice Mill milik Badan Usaha Milik Petani (BUMP) dan dapat menampung 10 ton gabah kering.
Setiap harinya, BUMP bisa mengolah 5 ton gabah, sedangkan untuk sumber gabah kering, dibeli langsung oleh petani melalui BUMP. “Saya berharap ini bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tutur Puan.
Sementara itu, Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, Semarang sebagai Kota Metropolitan namun terus berupaya mendorong pertanian agar bisa maju.
“Kota Semarang masih punya lahan pertanian yang masih luas, yakni 30 ribu meter persegi lahan produktif. Dan 2000 meter persegi sawah lestari,” ujar Mbak Ita, sapan akrabnya dalam sambutan, Sabtu.
Mbak Ita menyebut jika Rice Mill ini merupakan bantuan dari Komisi IV DPR RI, Kementerian pertanian dan mobil operasional bantuan dari Bank Indonesia.
“Tadi Rice Mill dan mobil operasional bantuan DPR RI sudah diresmikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani langsung. Sehingga kami berharap dengan peresmian Rice Mill ini bisa bermanfaat bagi para petani di wilayah sekitar. Saya juga berharap generasi muda bisa meneruskan pertanian dan mendukung ketahanan pangan di Kota Semarang,” jelas Mbak Ita. (*)
Editor: Elly Amaliyah