BACA JUGA: Sebelum Berangkat ke Makkah, Berikut ini 6 Rukun Haji yang Wajib Kamu Ketahui
Puncak ibadah Haji di Mekkah sendiri terjadi pada 9 Zulhijah. Bagi yang tak pergi Haji disarankan untuk menunaikan puasa sunnah tersebut.
Terkait adanya potensi perbedaan ibadah puasa tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) masih belum mengumumkan Idul Adha 1445 H.
Kendati begitu potensi perbedaan hari puasa Arafah dan Idul Adha 2024 di Arab dan Indonesia dapat terjadi lagi. Pasalnya, Kemenag baru akan menggelar sidang isbat sore ini, Jumat 7 Juni 2024.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Adib menerangkan kalau Sidang Isbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag dengan ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama.
“Saat hari rukyat, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7° 15.82′ sampai 10° 41.09′, dengan sudut elongasi antara 11°34.83′ sampai 13°14.47′,” katanya.
Adib memperkirakan hilal di beberapa wilayah Indonesia dapat terlihat. Hanya saja tergantung cuaca setempat.
“Artinya, secara astronomis, pada 7 Juni 2024, hilal prediksinya dapat terlihat di beberapa wilayah di Indonesia. Tinggal nanti bergantung dengan cuaca setempat,” kata Adib.
BACA JUGA: Gugurkan Dosa di Tahun Sebelumnya, Berikut Ini Keutamaan Berpuasa Tasua dan Asyura
Adapun pendakwah Buya Yahya menyebut bahwa puasa arafah yang bertepatan dengan ibadah Haji di Mekkah jatuh pada 9 Zulhijjah.
“Sederhana, ulama nggak pernah mempeributkan yang demikian itu sehingga karena Anda orang Indonesia dalam madzhab Imam Syafi’i kalau Anda itu puasa Arafah itu tanggal 9 Zulhijah yang Anda ketahui,” buka Buya Yahya, seperti beritajateng.tv kutip pada Jumat, 7 Juni 2024 dari YouTube Buya Yahya. (*)
