SEMARANG, beritajateng.tv – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SD tahap pertama di Kota Semarang telah rampung pada 14 Juni 2025. Meski begitu, kuota murid belum terpenuhi sepenuhnya.
Dinas Pendidikan Kota Semarang mencatat hanya menerima 12.925 pendaftar dari total daya tampung 14.476. Masih tersisa 1.551 kursi yang belum terisi.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyebutkan masih ada 36 SD yang belum mendapatkan jumlah murid sesuai kuota.
“Ada 36 SD, ada beberapa [bangku] yang masih kosong,” ujar Bambang, Selasa, 24 Juni 2025.
BACA JUGA: Tak Dapat Murid SPMB, SDN 1 Patalan Blora Terancam Ditutup
Bambang menilai kondisi ini sebagai anomali karena jumlah pendaftar di jenjang SMP justru melebihi kuota. Per 3 hari pendaftaran, SMP negeri telah mencatat 15.836 pendaftar, melampaui kuota yang hanya 11.580 siswa.
“Tapi SD justru belum penuh. Ini sedang kita kaji lebih lanjut,” jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Dinas Pendidikan Kota Semarang merancang pendaftaran gelombang kedua untuk SD.
“Kami sudah konsultasikan dengan Ibu Wali Kota. Rencananya, SPMB gelombang 2 untuk SD akan digelar akhir Juni atau awal Juli,” ungkap Bambang.
BACA JUGA: SPMB 2025: Dua SD di Blora Kekurangan Murid, Dinas Pendidikan Bakal Lakukan Regrouping
Dinas Pendidikan kini tengah memfinalisasi perubahan Peraturan Wali Kota serta petunjuk teknis pelaksanaan SPMB gelombang kedua. Pendaftaran akan berlangsung secara daring, dengan melibatkan 36 SD negeri yang masih memiliki kursi kosong.
Bambang menegaskan penggunaan Kartu Keluarga (KK) tetap mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025. Warga dengan KK luar kota tetap belum dapat mendaftar ke sekolah negeri.
“Masih pakai KK yang sama. Tetap mengacu Permen 3 Tahun 2025,” katanya.
Sebagai solusi jangka pendek, Dinas Pendidikan mengarahkan warga luar kota untuk masuk ke sekolah swasta gratis yang telah Pemkot Semarang siapkan. (*)