BLORA, 15/2 (BeritaJateng.net) – Puluhan warga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah rela antre untuk mendapatkan minyak goreng curah di sebuah toko sembako, di jalan Gatot Subroto tepatnya di depan pasar lama Blora.
Tampak sejumlah jerigen diantrikan sesuai dengan nomor urut yang akan dibacakan salah seorang pegawai toko tersebut.
Para pengantre akan dipanggil satu persatu dengan membawa nomor antrean dan jerigen masing-masing.
Salah seorang pegawai yang tak mau disebut namanya mengungkapkan maksimal pembelian per orang dua jerigen (@18 kg).
Sukarmin, pembeli dari Blora kota, mengatakan dirinya tekor dengan harga ini, karena dirasa tidak menguntungkan.
“Antri dari pagi sampe sore mas, untungnya nggak seberapa,” ucapnya di lokasi, Selasa (15/2/2022).
Ditambahkan Sukarmin, keuntungan yang didapat dari harga Rp 12.650,- termasuk kecil, sebab nantinya tidak diperbolehkan menjual diatas harga Rp 12.950,-
“Taruh lah 36 kg kali 300, hanya Rp 10.800 dua jerigen,” ujarnya.
Dikatakannya, tempat grosir pembelian minyak goreng ini di kabupaten Blora ada di Jepon, Blora dan Ngawen.
“Kita ngantri nggak mungkin ngantre doang, butuh beli es, dll,” jelasnya.
Dirinya berharap agar ketersediaan minyak goreng, mudah seperti dulu lagi, tidak harus mengantre seperti saat ini.
Parno pun juga mengeluh dengan sulitnya minyak goreng di Blora. Pembeli asal Banjarejo ini, mengaku untuk harga minyak goreng ini naik turun.
“Harga hari ini 12.650. Ini untung ribuan per jerigen dipakai sekali jajan aja habis,” kata dia.
Persyaratan untuk antre membeli ini, lanjutnya, hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
“Udah dua minggu kaya gini. Selama ada peraturan itu. Rakyat kecil kepengen kembali seperti semula,” pungkasnya. (Her/El)