Maka dari itu, PWI Jateng mendesak para senior PWI di Pusat agar memfokuskan penyelesaian kemelut organisasi dengan mendengarkan suara-suara dari daerah/provinsi. Jangan mendengar sikap daerah hanya pada saat kongres dan ketika membutuhkan akumulasi suara, melainkan memperlakukan daerah benar-benar sebagai pemilik organisasi.
Tidak hanya itu, PWI Jateng meminta kepada para senior PWI di Pusat agar melepaskan diri dari segala ego dan kepentingan, serta benar-benar bersikap untuk menyelamatkan martabat organisasi.
Kemaslahatan Organisasi
Menurut Ketua PWI Jateng, pernyataan sikap ini bertujuan untuk mendorong penyelesaian yang cepat, baik, efektif, dan menyelamatkan organisasi.
“Setelah kongres di Bandung, pada September tahun lalu, kami ingin merasakan perbaikan-perbaikan dalam penataan organisasi. Sejauh ini selain perbaikan program, juga pameran ego sektoral yang luar biasa. Inilah yang tidak sepatutnya dipertontonkan,” katanya.
Amir Machmud berharap, pernyataan sikap dari PWI Jateng ini mendapat tanggapan dari para senior di PWI Pusat sebagai masukan untuk kemaslahatan organisasi PWI.
“Satukan sikap antara DK dan Pengurus, juga Dewan Penasihat sebagai teladan-teladan yang akan menjadi tempat becermin provinsi-provinsi,” ungkapnya. (*).
Editor: Andi Naga Wulan.