SEMARANG, beritajateng.tv – Kedai kopi ini menempati bangunan kecil berukuran 3 x 7 meter di pinggir Jalan Prof. Dr. Hamka atau tepatnya di seberang Pasar Ngaliyan, Kota Semarang.
Posisinya tersembunyi, bahkan, papan namanya tak kelihatan sebab tertutup rambatan tanaman hijau. Nama kedai tersebut adalah Pygmy Owl Coffee.
Tempatnya memang tak begitu luas, hanya ada beberapa pasang kursi dan meja di dalamnya. Namun, tempat ini memiliki segudang cerita penuh makna dari sang pemiliknya.
Aditya Aji Pamungkas, pemilik Pygmy Owl Coffee, mengaku terinspirasi merintis usahanya setelah membaca buku tentang self improvement. Tak heran jika konsep Pygmy Owl Coffee kemudian tak jauh-jauh dari kedai literasi.
BACA JUGA: Kisah Ari Purbono Rintis Kafe Gethe, Usung Sejarah Semarangan
“Pygmy Owl Coffee dari tahun 2020 tapi sudah rencana pengen bikin sejak tahun 2018, karena emang saya suka baca buku, salah satunya buku self improvement, yang kemudian menginspirasi saya bikin kedai ini,” jelas Aditya Aji Pamungkas, beberapa waktu yang lalu.
Lebih jelas, Aditya kemudian mencontohkan buku berjudul Rich Dad Poor Dad. Buku itu, kata Aditya, menjelaskan bagaimana uang bekerja untuk manusia dan bukan manusia yang bekerja untuk uang. Buku tersebut juga mengajak anak muda untuk tidak berfoya-foya, melainkan berinvestasi menyiapkan masa depan.