Kesehatan

Ramai Anggur Shine Muscat Diduga Terpapar Zat Bahaya, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

×

Ramai Anggur Shine Muscat Diduga Terpapar Zat Bahaya, Ini Dampaknya bagi Kesehatan

Sebarkan artikel ini
anggur shine muscat
Ilustrasi anggur shine muscat. (Foto: Pexels/Pixabay)

SEMARANG, beritajateng.tv – Tak lama ini jagat maya dihebohkan dengan temuan anggur shine muscat yang diduga terpapar residu kimia berbahaya di pasar Thailand. Dari info tersebut, masyarakat Tanah Air khawatir, sebab jenis anggur ini mudah masyarakat temukan di pasaran, bahkan menjadi favorit ibu-ibu.

Kabar soal anggur shine muscat yang mengandung pestisida berbahaya ini pertama kali di laporkan oleh otoritas pangan Thailand. Dari sana, muncul dugaan anggur ini mengandung pestisida yang melebihi ambang batas.

Seorang epidemiologi, Dicky Budiman angkat bicara terkait temuan itu. Ia menyebut, adanya bahaya yang bisa memengaruhi kesehatan tubuh bagi pengonsumsi anggur shine muscat.

Jika kandungan pestisida dalam anggur ini melebihi batas aman, risiko terhadap kesehatan konsumen pun meningkat. Bahkan bisa meningkatkan risiko kanker.

’’Paparan pestisida yang berlebihan tak hanya berdampak pada sistem pencernaan, tetapi juga dapat memicu gangguan pada sistem saraf dan, dalam jangka panjang, bahkan meningkatkan risiko kanker,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani di Blora, Pertamina EP Cepu Field Gelar Pelatihan Pertanian Organik

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan setiap jenis pestisida memiliki risiko kesehatan berbeda. Hal tersebut pun tergantung senyawa kimia, jumlah residu pada makanan, dan durasi paparan.

Aji mengungkapkan, paparan pestisida dalam jangka panjang dan dosis tertentu dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Beberapa dampak tersebut meliputi gangguan endokrin serta fungsi hati dan ginjal, terutama dari pestisida dengan efek sistemik.

“Pestisida sistemik tanaman serap dan menyebar dalam jaringan. Residu bisa tetap ada dalam buah atau bagian lain tanaman, bahkan setelah di cuci,” jelasnya, seperti beritajateng.tv kutip dari Antara, Rabu 30 Oktober 2024.

Sebaliknya, pestisida nonsistemik bekerja di permukaan tanaman, sehingga residunya cenderung menempel di luar dan lebih mudah hilang dengan pencucian. Namun, paparan jangka panjang tetap bisa menyebabkan gangguan neurologis dan hormon.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan