“Kadang pasien sudah sembuh, tapi karena lingkungan sekitar masih banyak yang sakit, akhirnya tertular lagi. Jadi terlihat seperti batuk pilek yang tidak kunjung sembuh,” terang dr. Nugroho.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Bank Indonesia: Waspadai Fluktuasi Harga Komoditas Pangan di Jateng
Namun, ia menegaskan bahwa flu berkepanjangan umumnya tidak berbahaya, kecuali pada orang yang memiliki penyakit penyerta seperti asma atau sinusitis. Pada kelompok ini, flu bisa memicu kekambuhan penyakit yang lebih serius.
Sebagai langkah pencegahan, Sekretaris IDI Cabang Semarang itu mengingatkan masyarakat untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh dengan menjaga pola makan, istirahat cukup, dan mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
“Self defense tubuh harus dijaga. Pastikan makan dan tidur cukup, minum obat sesuai petunjuk dokter, serta gunakan masker agar tidak menularkan ke orang lain,” pesannya.
Ia juga menambahkan, penggunaan masker tetap penting, baik bagi yang sedang sakit maupun yang sehat, terutama di area publik atau tempat kerja yang padat. (*)
Editor: Farah Nazila