“Mungkin harus ada pemahaman yang komprehensif. Jadi mitos-mitos yang beredar perlu dinetralkan. Mitos kedua, mungkin karena ada efek samping. Padahal, efek samping vaksin polio kan masih minim sekali, karena tidak pakai suntikan juga,” sanggah Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNNES itu.
Manfaat vaksinasi polio
Lebih lanjut, dr Azam menekankan bahwa vaksinasi polio memiliki banyak manfaat kesehatan tubuh. Mulai dari perlindungan tubuh dari penyakit hingga membantu tumbuh kembang anak.
Namun, untuk mendapatkan manfaat vaksinasi polio secara maksimal, perlu kesadaran dari seluruh elemen masyarakat. Hal tersebut karena dalam melawan virus polio, cakupan imunisasi polio dalam satu wilayah harus terpenuhi.
“Secara komunitas, kalau semua orang percaya 100 persen dengan vaksinasi polio, maka akan ada perubahan. Jika satu komunitas percaya, maka negara itu kebal semua terhadap polio,” jelasnya.
Menurutnya, penyebaran virus polio bisa terhenti dan tidak ada korban lanjutan jika seluruh pihak kompak bekerja sama. Oleh karena itu, dr Azam mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat mematuhi anjuran atau peraturan yang pemerintah buat, khususnya soal Sub PIN Polio.
BACA JUGA: Waspada Status KLB Polio, Begini Cara Penyebaran dan Pencegahannya Menurut Pakar Unnes
“Prinsipnya kita semua sebagai warga masyarakat harus mengikuti program yang sudah pemerintah putuskan, semoga masyarakat bisa antusias mensukseskan program Sub PIN Polio itu kepada anak-anaknya,” pungkas dr Azam.(*)
Editor: Farah Nazila