Bupati juga menyampaikan, kegiatan wilujengan yang terwujudkan melalui doa lintas agama. Hal ini agar Kabupaten Semarang senantiasa ayem, tentrem, gemah ripah lohjinawi.
Selain itu, Kabupaten Semarang senantiasa di berkahi, kondusif dan aman. “Sehingga ke depan Kabupaten Semarang semakin maju, berkembang dan semakin sejahtera,” tegas Ngesti.
Sementara itu, Penjamas Pusaka Kabupaten Semarang, AM Sutikno menyampaikan, pusaka yang di jamas merupakan peninggalan Ki Ageng Pandanaran II atau Bupati Semarang pertama.
BACA JUGA: Ada Efisiensi Anggaran, Kirab Budaya HUT ke-504 Kabupaten Semarang Tahun Ini Terancam Batal
Jumlahnya ada enam, masing- masing tiga berupa tombak, yang dua di antaranya berupa trisula.
“Sedangkan tiga pusaka lainnya berupa tiga bilah keris (tosan aji),” jelasnya.
Prosesi jamasan terawali dari sebilah keris pusaka peninggalan Bupati Semarang pertama, Ki Ageng Pandanaran II.
“Kemudian baru pusaka lainnya,” tambah Sutikno. (*)