Jateng

Ratusan Data Disabilitas di Semarang Belum Terupdate, Dispendukcapil Lakukan Jemput Bola

×

Ratusan Data Disabilitas di Semarang Belum Terupdate, Dispendukcapil Lakukan Jemput Bola

Sebarkan artikel ini
Ratusan Data Disabilitas di Semarang Belum Terupdate, Dispendukcapil Lakukan Jemput Bola
Perekaman data elektronik penyandang disabilitas di Kota Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

Ia menegaskan, meski status di KTP dan KK tidak mengalami perubahan, namun di database Dispendukcapil kini sudah tercatat sebagai penyandang disabilitas. Dengan begitu, pemerintah dapat memilah data secara lebih akurat.

Banyak Disabilitas Belum Terdata

Perubahan data ini merupakan inisiasi dari Ketua PPUAD Jawa Tengah, Edy Setyo Joewono yang menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pantauan Pilkada 2024 lalu. Saat itu, PPUAD menemukan masih banyak pemilih disabilitas yang tidak terdata dengan baik.

“Dari pantauan kami di 15 TPS, sekitar 20 persen pemilih disabilitas belum terakomodir. Itu cukup besar. Masalah utamanya adalah data. Kalau terdata, otomatis alat bantu tersedia,” jelas Edy.

Menurutnya, kondisi itu mendorong PPUAD bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri melalui Dispendukcapil untuk menyelenggarakan program pembaruan data di enam provinsi, termasuk Jawa Tengah.

“Tujuannya jelas, agar pada pemilu mendatang semua penyandang disabilitas bisa terakomodir hak-hak politiknya,” tegas Edy.

Dalam kegiatan perekaman kali ini, hadir tiga organisasi besar penyandang disabilitas, yakni Pertuni (tuna netra), Gerkatin (tuna rungu wicara), dan PPDI (tuna daksa). Yang di ikuti kurang lebih dari 100 orang yang ikut memperbarui data.

“Dukcapil kaget karena ternyata masih banyak penyandang disabilitas yang terdata sebagai orang normal. Setelah tahu, mereka merespons positif dan bersedia ikut perekaman ini,” kata Edy.

Ia menambahkan, meski program ini baru sekali pelaksanaannya. Namun ke depan Dukcapil akan melanjutkan jemput bola untuk menyisir warga penyandang disabilitas yang belum sempat ikut.

“Saya berharap ini akan berlanjut oleh Dinas Dukcapil, supaya warga disabilitas juga punya haknya,” terangnya.

Dengan pembaruan data ini, harapannya seluruh penyandang disabilitas di Kota Semarang memiliki akses yang sama dalam menggunakan hak pilih.

“Ini momentum penting. Kami ingin memastikan bahwa pada pemilu 2029 mendatang, tidak ada lagi penyandang disabilitas yang kehilangan hak politiknya hanya karena masalah data,” pungkas Edy. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan