Adapun bahaya mengonsumsi daging hewan kurban terinfeksi cacing hati, kata Slamet, jika tak dimasak dengan benar.
“Bahayanya kalau masaknya tidak matang. Itu kumannya bisa pindah ke yang makan. Terus juga menyebabkan daging cepat busuk,” bebernya.
40 ekor hewan kurban terkena infeksi paru, bahayakah?
Tak hanya cacing hati, terdapat juga penemuan hewan kurban yang terinfeksi di bagian paru-paru.
Slamet menuturkan, beberapa hewan kurban terkena paru-paru basah maupun TBC yang menyebabkan paru-paru berwarna hitam.
“Infeksi paru-paru ini angkanya di 40 ekor. Paru-paru basah, maupun TBC yang hitam itu, angkanya 0,04 persen. Jadi kurang dari 1 persen dari jumlah keseluruhan,” jelas Slamet.
Infeksi paru-paru hewan kurban itu, kata Slamet, terjadi akibat adanya penanahan. Oleh sebabnya, ada peradangan dan warna menghitam di hewan kurban tersebut.
“Ini biasanya diketahui dengan menyelupkan paru-paru itu ke air, biasanya akan tenggelam,” jelasnya.
BACA JUGA: Momen Kurban Banyak Makan Sate? Ini Batas Aman Konsumsi Daging Agar Darah Tinggi Gak Kambuh
Lebih lanjut, Slamet mengimbau agar daging hewan kurban yang terinfeksi cacing hati dan penyakit paru-paru tidak masyarakat konsumsi.
Selain menjaga nilai halal daging tersebut, penerima daging kurban juga harus memperhatikan kesehatan.
“Amannya itu yang dimakan tidak berpenyakit. Sehat ya, istilahnya memberikan nilai nutrisi yang baik,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila