Cahaya lilin yang terus menyala malam itu menjadi simbol harapan dan solidaritas mahasiswa UIN Walisongo. Di antara tangisan dan doa, mereka bertekad untuk menjaga semangat kebersamaan dan mengenang pengabdian rekan-rekannya yang gugur dalam tugas kemanusiaan.
BACA JUGA: Tragedi di Tengah KKN: Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut Saat Bermain di Sungai Jolinggo Kendal, 3 Tewas
Sebelumnya, pada Rabu, 5 November 2025 siang usai salat zuhur, civitas akademika UIN Walisongo melakukan salat ghaib.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat kampus, baik yang melaksanakan salat Zuhur berjamaah maupun secara individu, untuk menunaikan salat ghaib dan berdoa bersama. Ini bentuk duka dan solidaritas kita,” tutur Ahmad Fauzin Kepala Biro AUPK UIN Walisongo.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas Catursasi, mengatakan dua mahasiswa kembali ditemukan saat pencarian di hari kedua atau Rabu, 5 November 2025 pagi.
“Dua orang yang ditemukan hari ini meninggal dunia. Total jiwa saat ini lima orang. Satu masih pencarian” kata Bergas saat dihubungi.
“Yang masih dalam pencarian Nabila Yulian Dessi Pramesti (21),” lanjutnya.
Berikut identitas lima mahasiswa UIN Walisongo yang ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.
1. Riska Amelia (21), meninggal dunia
2. Syifa Nadilah (21), meninggal dunia
3. Muhammad Labib Risqi (21), meninggal dunia
4. Bima Pranawira (21), meninggal dunia
5. Muhammad Jibril Asyarofi (21), meninggal dunia (*)
Editor: Farah Nazila













