“Korban yang kami catat ada 196, kami dapat laporannya gak sampai 300 ya. Mungkin ke belakangnya, karena rawat jalan di puskesmas gak sampai 200 kok, dari awal gak ada yang menjalani perawatan, siswa saja yang keracunan,” pungkas Yunita.
Sebelumnya, jumlah siswa dan guru yang mengalami keracunan konsumsi MBG kini terdata menjadi 365 orang, bertambah dari laporan sebelumnya 251 orang.
Kabarnya, siswa merasakan gejala keracunan usai mengonsumsi makanan MBG pada Senin, 11 Agustus 2025. Mulanya, terdapat laporan 251 korban dari SDN 4 Gemolong dan SMPN 3 Gemolong.
BACA JUGA: SPPG di Jateng Libatkan TNI dan Polisi, Deputi MBG Minta Dapur Jangkau Daerah Terpencil hingga Karimunjawa
Kepala Puskesmas Gemolong, Agus Pranoto Budi, mengatakan 365 siswa dan guru yang keracunan MBG berasal dari 10 sekolah. Hanya saja, Agus tidak merinci mana saja sekolah tersebut.
“Korbannya bukan bertambah tapi ada yang belum terdata, 365 orang, dari 9 sekolah dan 1 pondok pesantren,” ujarnya, Kamis, 14 Agustus 2025.
Agus menegaskan pihaknya masih memantau perkembangan korban baik yang rawat inap maupun rawat jalan. Ia mengatakan ada lima yang menjalani rawat inap. (*)
Editor: Farah Nazila