Kemudian di wilayah Kopeng juga ada produk aneka sayuran organik, karena produk unggulan masyarakatnya memang pertanian hortikultura, khususnya sayuran segar.
Dengan adanya aglomerasi ini maka produk sayuran segar yang selama ini hanya di jual harga Rp 5.000 per kilogram akan bisa bernilai ekononi lebih.
Apalagi jika terkemas, misalnya melalui wisata edukasi budidaya sayuran organik atau yang lainnya, akan memiliki nilai lebih secara keekonomian bagi petani.
“Sehingga wisatawan yang ke Kabupaten Semarang mainnya ke Rawa Pening, belajar dan belanja suyurannya di Kopeng selanjutnya ke Candi Borobudur,” jelasnya.
Soal akomodasi, lanjut Wiwin, di Kabupaten Semarang juga sudah banyak homestay. Serta konsepnya juga berbeda dengan umunya fasilitas homestay yang sudah ada.
BACA JUGA: Geger Ormas GPK Sayap PPP Bentrok dengan TNI di Magelang, Ini Kata Wagub Jateng Gus Yasin
Kalau homestay lainnya tanu hanya cukup menerima kunci saja, homestay di Kabupaten Semarang tamu tinggal dan berinteraksi langsung dengan pemilik rumahnya.
“Sehingga ada proses tamu bisa belajar budaya, adat istiadat bahkan juga bisa belajar rutinitas serta keseharian dari pemilik rumahnya,” tegas Wiwin. (*)
Editor: Farah Nazila
