Adapun membatik dengan canting hanya untuk siswa kelas 5 yang dua minggu sebelumnya telah berlatih membatik secara langsung di Kampung Batik.
Di sisi lain, ada pula peragaan busana oleh sepasang siswa siswi dari masing-masing kelas. Mereka secara bergiliran tampil di atas red carpet membawakan batik layaknya model profesional.
“Kalau kelas 1-2 mewarnai batik Semarangan biar anak lebih cinta pada budaya Semarang, kalau kelas 3, 4, dan 6 mewarnai batik nusantara,” lanjut Khalik.
Di akhir acara, para siswa kemudian pihak sekolah minta untuk membentangkan kain batik atau yang mereka sebut dengan ‘jembrengan batik’. Bersama-sama, mereka dengan bangga menunjukkan keindahan kain batik masing-masing.
“Jembrengan batik memiliki makna, ini lho kebanggaan kami, dari Indonesia untuk dunia. Ada banyak nilai estetik, nilai sejarah, nilai karakter yang ditampilkan dari seutas kain batik,” pungkasnya.(*)
Editor: Farah Nazila