“Dalam agama Hindu, ini berarti membayar kebaikan alam semesta. Apa yang kita miliki, makan, dan pakai semuanya berasal dari alam semesta,” tuturnya.
Tentang penamaannya, Tawur Kesanga bertepatan dengan bulan kesembilan menurut perhitungan tahun Saka. Menurut tahun Saka, tahun baru mulai di bulan kesepuluh (sasih kedasa), ketika posisi matahari mulai condong ke utara.
“Menurut perhitungan, bulan kesembilan adalah bulan kurang baik. Kucing dan anjing berahi pada bulan kesembilan. Setelah bulan kesepuluh, kondisi alam semesta mulai membaik,” ungkapnya.
BACA JUGA: Peringati Hari Menangnya Kebaikan Atas Kejahatan, Ratusan Umat Hindu Rayakan Galungan di Semarang
Setelah prosesi Tawur Agung, umat Hindu melanjutkan upacara dengan sembahyang, dan akan berlanjut dengan Catur Brata Penyepian.
Selama Nyepi, pikiran dan jiwa orang bersihkan dari gangguan dunia luar, memungkinkan individu untuk berhubungan dengan sisi spiritual mereka.
Selain itu, Nengah menambahkan, sesuai dengan tema, perayaan Nyepi tahun ini menjadi momentum untuk merekatkan persatuan.
Tema kali ini juga mengandung makna bahwa dalam berbangsa dan bernegara, kejujuran dan kebaikan sangatlah penting.
“Setelah perhelatan pemilu selesai, mari kita bersama-sama membangun bangsa,” tandasnya. (*)