“Dengan Sangkara kami ingin memberitahukan kepada masyarakat umum bahwa Semarang memiliki keberagamanan luar biasa. Yang kedua kami ingin mewadahi pelaku kesenian agar bisa dihargai oleh masyarakat,” jelasnya.
Ajak masyarakat kenali kebudayaan
Lebih lanjut, Aji menyebut jika Sangkara merupakan sebuah apresiasi karena Komunitas Kejar Mimpi Semarang sudah berjalan selama 5 tahun. Atau tepatnya sejak 2019.
Dengan anggota merupakan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Semarang, Kejar Mimpi berniat untuk mengenalkan kebudayaan dan kesenian di Kota Semarang, khususnya terhadap pendatang baru.
“Semarang banyak pendatang baru dari berbagai universitas dan mungkin mereka tidak tau kebudayaan Semarang. Dan kita paham bahwa kesenian di Semarang itu banyak banget ttapi banyak orang tidak interest atau concern,” beber Aji.
BACA JUGA: Lewat Pameran Seni, Suguhkan Perspektif Berbeda Para Tuna Netra
Oleh karenanya, Aji berharap, dengan Sangkara 2024, masyarakat bisa lebih mengenali keberagaman budaya yang ada di Kota Semarang.
“Berdasarkan data BPS banyak orang yang tidak tertarik terhadap kesenian. Sehingga harapanhya mereka bisa melek terhadap kebudayaan di Semarang dan menikmatinya,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila