Rektor menambahkan, kehadiran keduanya menegaskan jati diri UKSW. “Yakni universitas yang menjunjung tinggi keberagaman lintas budaya dan bangsa ” tandasnya.
Kata ketua OMB UKSW Salatiga 2025
Ketua OMB UKSW 2025, Michael Bezaleel, menambahkan, OMB bukan sekadar ajang pengenalan kampus bagi para mahasiswa baru.
Lebih dari itu, OMB juga menjadi bagian penting dari proses pembentukan karakter sejak awal perjalanan akademik mahasiswa di kampus UKSW.
Maka, melalui tema OMB tersebut, UKSW mengajak mahasiswa berakar kuat pada iman yang melandasi Satya Wacana.
“Sekaligus juga berani menjawab tantangan zaman dengan kasih, keadilan, dan keberanian untuk berkontribusi bagi bangsa,” jelasnya.
BACA JUGA: Gelar Indonesian International Culture Festival 2025, UKSW Tampilkan 23 Keragaman Budaya Nusantara
Sementara itu, Kepala Campus Ministry UKSW, Pendeta Dr. Ferry Nahusona, turut mengingatkan para mahasiswa agar senantiasa meneguhkan diri dalam iman.
“Awali dengan kemelekatan pada Tuhan, seperti motto UKSW: Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan,” katanya.
Pembukaan OMB ini juga dihadiri Sekretaris YPTKSW, Frans Victor Kailola; Bendahara YPTKSW, Rina R. Rahmawati; serta perwakilan pengurus Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Salatiga. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi