Selain dari PBB, Gus Yasin menyebut investasi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bisa pemerintah daerah optimalkan.
“Ada pajak yang berhubungan dengan masyarakat langsung, ada pajak dari investasi, ini yang saat ini direka, kita genjot di Jateng untuk investor itu agar menaruh investasi, datang ke Jateng untuk tanam sahamnya, ini kita kelola dengan baik sehingga PAD kita tetap naik, tetapi tidak membebankan masyarakat,” pungkasnya.
BACA JUGA: Bupati Sarankan Tukimah Ajukan Permohonan Keringanan PBB
Lansia Kabupaten Semarang kaget PBB melonjak
Sebelumnya, Warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, kaget lantaran ada kenaikan biaya PBB mencapai 400 persen, jauh melebihi Kabupaten Pati yang mencapai 250 persen. Salah satunya Tukimah, warga Baran Kauman, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Ia mengaku terkejut saat menerima surat pemberitahuan PBB Tahun 2025, lantaran nilai yang harus ia bayar melonjak berkali-kali lipat. Lantas, ia mengajukan keberatan ke aparat desa, namun belum mendapat jawaban.
“Tahun kemarin itu Rp161 ribu, tahun ini menjadi Rp800 ribu lebih; lho kok naiknya tinggi sekali, saya keberatan,” ujar Tukimah, Rabu, 13 Agustus 2025.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Badan Keuangan Daerah (BKUD) mengaku ada alasan terkait penaikan PBB warganya. Kepala BKUD Kabupaten Semarang, Rudibdo, mengatakan bahwa lokasi bidang Tukimah berada di akses masuk wisata, selain itu juga berada di jalan provinsi.
“Tertinggi memang jalan nasional, provinsi, kabupaten, sehingga dia di klaster kedua, dan itu luasnya seribu sekian, dan yang meninggali 3 KK, saat itu belum mereka pecah,” jelas Rudibdo.
Selain itu, penilaian lainnya didasarkan dari harga transaksi riil di bidang tersebut. Kemudian, kata Ridibdo, penilai pajak memverifikasi ulang.
“Setelah dilakukan penilaian, dimintakan juga tanda tangan kepala wilayah setempat, ada kadus atau kades. Dari penilaian diuji teman-teman, benar atau tidak di zona nilai tanah, dan harga transaksi terakhir di situ berapa,” tutur Rudibdo. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi