Zaenal mengungkapkan, perjalanan menuju Bintang Lima tidak mudah. Pada awal penerapan sistem digitalisasi, RS Permata Blora bahkan sempat berada di posisi bawah dalam penilaian indikator layanan digital.
“Pada 2024 kami mulai beralih ke sistem digital yang lebih ramah. Proses transisi membutuhkan waktu dan sempat berdampak pada penilaian. Namun perlahan kami lakukan pembenahan hingga akhirnya membuahkan hasil,” jelasnya.
BACA JUGA: Danrem 073/Makutarama Resmikan SPPG Yonif 410 Blora: Jaga Quality Control Agar Tak Ada Keracunan
Menurutnya, perbaikan signifikan mulai terlihat dalam beberapa bulan terakhir. RS Permata Blora pun menargetkan capaian indikator layanan digital yang lebih tinggi pada tahun mendatang.
“Kami sudah menyiapkan peningkatan lanjutan. Dengan kerja sama seluruh pihak, kami optimistis target indikator layanan digital dapat terpenuhi,” tambahnya.
BPJS Kesehatan berharap capaian RS Permata Blora dapat menjadi contoh penerapan transformasi digital layanan JKN bagi fasilitas kesehatan lainnya.
Digitalisasi layanan diyakini mampu menghadirkan pelayanan kesehatan yang semakin cepat, mudah, dan berkualitas bagi seluruh peserta JKN. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
