Kesehatan

RSWN Semarang Launching Program Deteksi Kesehatan Mental Bagi Pelajar

×

RSWN Semarang Launching Program Deteksi Kesehatan Mental Bagi Pelajar

Sebarkan artikel ini
RSWN Semarang Luncurkan Program Deteksi Kesehatan Mental Bagi Pelajar
Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melaunching aplikasi Wongso Sultan Mataram untuk deteksi kesehatan mental bagi pelajar di RSWN Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan RSWN melaunching program untuk mendeteksi kesehatan mental siswa-siswi SMP bernama Wongso Sultan Mataram.

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengapresiasi program tersebut mengingat pentingnya deteksi dini kesehatan mental remaja di Kota Semarang.

BACA JUGA: RSWN Bakal Punya Gedung Pelayanan Kanker Terpadu, Lengkap Linac Radioterapi Canggih Pertama di Jateng

“Ini merupakan sistem atau aplikasi terkait dengan kesehatan mental remaja. Kesehatan mental menjadi yang utama, karena kalau pendidikan sekolah biasa, akademik masih bisa di pelajari. Tetapi kalau namanya mental ini kan kita harus deteksi awal,” ujar mbak Ita sapaan akrabnya. Terlebih kini semakin banyak terdapat kasus bunuh diri atau bullying di lingkungan sekolah.

Ia menambahkan bahwa aplikasi ini sangat penting untuk menyiapkan generasi emas 2045 agar anak-anak Semarang memiliki kesehatan mental yang baik. “Sehingga kita harapkan memang menjadi anak-anak yang hebat sesuai kompetensi masing-masing,” tambahnya.

Program ini mengembangkan SDQ (Strength and Difficulties Questionnaire) digital bernama WONGSO SULTAN MATARAM dalam aplikasi MY RSWN. Aplikasi ini dapat kita unduh dari Play Store.

Aplikasi Wongso Sultan Mataram

SDQ digital ini adalah kuesioner singkat mengenai atribut positif dan negatif anak dan remaja yang terdiri dari 25 item.

Hasil penelitian deskriptif terhadap 578 pelajar SMP di Semarang yang dilakukan oleh dr. Fitri Hartanto dan dr. Hendriani Selina. Menunjukkan bahwa masalah emosi ditemukan pada 18,5 persen siswa, perilaku 13,9 persen, total difficulties 9,1 persen, prososial 8,1 persen, hiperaktif 4,9 persen, dan peer group 3,8 persen.

Studi awal penggunaan aplikasi SDQ digital di dua SMP juga menemukan lima siswa yang memerlukan bimbingan dengan psikiater di RSWN.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan