SEMARANG, beritajateng.tv – Mungkin tidak banyak orang yang mengenal alat musik tradisional bernama siter. Namun, di tangan Salim Nugroho, siter bukan hanya sekadar alat musik, tapi juga salah satu budaya yang perlu ia lestarikan. Ia merupakan punggawa Siter Tresno Budoyo
Siter sendiri adalah alat musik petik yang menjadi ciri khas dari instrumental gamelan. Seiring perkembangan zaman, siter jarang dikenal oleh generasi muda. Namun melalui Siter Tresno Budoyo, Salim terus melestarikan musik tersebut.
Salim Nugroho, seniman asal Mranggen, Demak tersebut bertekad terus melestarikan siter. Menurutnya, hanya sedikit anak muda yang mau bermain siter karena kalah dengan berbagai alat musik modern. Pada sisi lain, popularitas siter juga jauh tertinggal jika dibanding dengan kesenian Jawa lainnya seperti karawitan.
BACA JUGA: Cerita Grup Siter Tresno Budoyo: Berawal dari Seniman Jalanan, Pernah Tampil di Singapura
“Banyak anak muda yang tidak minat siter. Adanya anak muda yang senangnya ikut grup karawitan, terus mereka maunya hanya ikut event siteran, kalau secara khusus siter nggak pada tertarik, lebih banyak yang ikut grup karawitan,” katanya kepada beritajateng.tv, belum lama ini.
Ia pun tak memungkiri jika banyak anak muda yang merasa gengsi memainkan siter. Hal tersebut lantaran siter terlihat kuno daripada alat musik petik modern seperti gitar dan bass.
Siter Tresno Budoyo berdiri sejak tahun 1990
Padahal, siter dapat memainkan melodi sangat variatif. Tidak hanya terbatas pada lagu-lagu berlanggam Jawa, Salim membuktikan jika siter juga bisa ia mainkan pada genre lagu lain, seperti keroncong, pop, dangdut, hingga lagu barat.
“Memang tidak seluruh lagu barat masuk, tapi saya sesuaikan yang bisa saya iringi dengan siter. Seperti lagu Hey Jude milik The Beatles. ‘Hey Jude don’t make it bad’,” contohnya.