Haul Raden Purwadi di malam Tahun Baru Islam
Selain kirab obor, perayaan malam 1 Suro ini juga sekaligus memperingati haul tokoh masyarakat sekitar Bandarharjo, yaitu Raden Purwadi.
“Ini rangkaian berkelanjutan sekalian haul tokoh masyarakat Raden Purwadi. Ini menjadi budaya setiap tahun dan kami usahakan lebih meriah setiap tahunnya,” ujar Sayoko.
Warga sekitar RW 02 Kelurahan Bandarharjo, terutama anak-anak, pun turut memeriahkan acara ini. Masing-masing warga membawa satu obor.
Pawai obor ini berlangsung mulai dari doa selepas asar untuk menutup tahun, berlanjut doa awal tahun setelah magrib. Semuanya dalam rangka menyambut Tahun Baru Hijiriah.
BACA JUGA: Sambut 1 Suro, Warga Muneng Ungaran Timur Gelar Kupatan Meski Tanpa Prosesi Lempar Ketupat
Sonaji, warga sekaligus panitia kirab obor, mengungkap bahwa tradisi ini telah berlangsung selama empat tahun. Tujuannya, kata dia, ialah mempererat tali silaturahmi antarwarga.
“Kalau untuk kirab sudah empat tahun, tapi kalau acara Haul Raden Purwadi itu hampir 15 tahun lebih. Tahun ini berbeda karena ada pawai obor,” jelas Sonaji.
Camat Semarang Utara, Siwi Wahyuningtyas, pun berharap warga bisa terus menjaga tradisi, dan perayaan malam Tahun Baru Islam selanjutnya bisa lebih meriah. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi