Salah seorang peserta, There, mengaku sangat bersemangat memungut sampah di bantaran sungai meski baru pertama kali berpartisipasi dalam kegiatan semacam ini. Dalam kegiatan ini, There bahkan tidak bergabung dengan komunitas mana pun dan malahan inisiatif mandiri.
“Baru ini sih pertama, ternyata seru. Walau panas banget tapi senang aja ketemu teman-teman baru, bersihin lingkungan jadi semua tambah bersih,” ucap mahasiswa S-1 Teknik Lingkungan Undip itu.
World Clean Up Day: serentak di seluruh dunia, ribuan titik di Indonesia
Sementara itu, Septiany Punti Dewi, Sekretaris Jenderal WCD Indonesia, menjelaskan bahwa gerakan WCD pertama kali dilaksanakan di Estonia pada tahun 2004 lalu. Sedangkan gerakan WCD mulai merambah ke Indonesia pada tahun 2018
“WCD sekarang sudah ada di 196 negara. Untuk Indonesia ada ribuan titik. Tahun kemarin ada 8.500-an titik di seluruh provinsi di Indonesia,” ungkap Septiany yang juga Leader WCD Jateng itu.
BACA JUGA: Kolaborasi Pemkot Semarang dan Pandawara Group Bersih-bersih Pesisir Pantai Tambakrejo
Pihaknya berharap dengan kegiatan semacam ini lantas banyak orang yang terinspirasi untuk menjaga lingkungan mulai dari hal kecil. Seperti misalnya tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, dan lain sebagainya.
“Kita lihat banyak sampah itu sedotan dan styrofoam dari makanan take away. Ayolah dari anak muda mengurangi hal-hal seperti itu. Mulai pakai sedotan stainless, bawa wadah makan sendiri. Sebenernya itu bisa kok dilakukan anak muda,” ajaknya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi