SEMARANG, beritajateng.tv – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang meminta Pemerintah Kota serius menuntaskan persoalan sampah yang jadi keluhan warga di sejumlah wilayah.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadar Lusman, menegaskan bahwa penanganan sampah tidak boleh bersifat sementara atau hanya seremonial.
Ia menilai upaya pengelolaan sampah harus menyentuh kesadaran kolektif seluruh lapisan masyarakat agar tercipta lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman.
“Sosialisasi memang sudah berjalan di berbagai wilayah. Tetapi faktanya masih banyak tumpukan sampah di pinggir jalan dan di sungai. Kondisi ini tentu mengganggu saluran air dan memperparah genangan,” ujarnya.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam Talkshow DPRD Kota Semarang bertema Penanganan Sampah Berkelanjutan untuk Merawat Sistem Drainase, Rabu, 8 Oktober 2025.
Pilus, sapaan akrabnya, menilai rendahnya kesadaran masyarakat menjadi tantangan utama dalam mengatasi persoalan sampah.
“Kesadaran untuk menjaga kebersihan masih rendah. Banyak warga yang membuang sampah sembarangan karena tidak ada sanksi sosial yang tegas,” ujarnya.
Ia juga menyoroti masih adanya warga yang tidak ikut membayar iuran kebersihan di tingkat RT, namun tetap menghasilkan sampah.
BACA JUGA: Tanggapan Ketua DPRD Kota Semarang Soal Kritik Tunjangan Perumahan Rp60 Juta Per Bulan
“Kalau mereka tidak ikut urunan, lalu sampahnya mereka buang ke mana? Ini harus ada sanksi sosial agar muncul rasa tanggung jawab dan kepedulian lingkungan,” tambahnya.
Selain itu, DPRD meminta agar dinas terkait tidak saling melempar tanggung jawab ketika ada keluhan warga soal tumpukan sampah.
Pilus mengusulkan adanya koordinator khusus yang bertugas menindaklanjuti laporan masyarakat. “Bisa dari Dinas PU atau DLH, yang penting ada tim yang responsif dan terkoordinasi,” katanya.