Ia menargetkan, TPA regional di Gandusari, Magelang itu rampung di akhir 2025 dan siap beroperasi tahun 2026 mendatang.
“Selama ini, Kota Magelang buangnya [sampah] di Kabupaten Magelang. Yang kami dorong adalah di wilayah perkotaan yang gak punya lahan, solusinya dengan tempat pengolahan sampah, diolah ya bukan ditaruh begitu saja, [kalau tidak] lama-lama akan penuh. Kalau TPST regional Magelang bisa olah sampah 200 ton per hari karena besar,” papar Widi.
BACA JUGA: Heboh Warga Beri ‘Kado’ Sampah 2 Truk saat Ulang Tahun Bupati Pemalang
Selain TPA regional, Widi turut mendorong masyarakat untuk menangani sekaligus mengurangi sampah. Utamanya dengan memperbanyak keberadaan bank sampah dan kelompok swadaya masyarakat (KSM).
“Saat ini ada 358 bank sampah unit, kalau induk ada 26, pusat daur ulang ada 23, TPS 3r ada 363, rumah kompos ada 27, dan pengepul ada 1.023 di Jawa Tengah. Cukup banyak ya saya kira, tapi harus tambah terus,” jelas dia.
Ia menargetkan, pengurangan sampah di tahun 2025 bisa mencapai 30 persen.
“Harus tambah terus, target kami untuk pengurangan sampah 30 persen, akan menyesuaikan; sekarang masih 20 persen. Bank sampah harus tambah juga,” pungkas Widi. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi
Respon (1)