Pada penjelasan huruf ketiga, yaitu “L”, Vicky tiba-tiba menyanyikan sepenggal lirik lagu “Berita Cuaca” ciptaan Gombloh.
“Lestari alamku, lestari desaku di mana Tuhanku menitipkan aku,” lantunnya. Hal itu pun mengundang sorak riuh dari para penonton.
BACA JUGA: Respons Soal Rob di Debat Pilbup Pemalang, Vicky Prasetyo: Kekuatan Medsos Saya Akan Bikin Gempar
Ia menambahkan bahwa kekayaan alam Pemalang—seperti laut, sungai, dan pegunungan—merupakan potensi yang pemanfaatannya harus maksimal demi kesejahteraan rakyat.
Dalam lanjutannya, kata “Unggul” merujuk pada penciptaan generasi dan sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan daerah lain.
Kemudian, “Sejahtera” menjadi prinsip tak tergoyahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa rasa cemas atau takut.
Selanjutnya, Vicky memperkenalkan kata “Inovatif”, berkomitmen membuka ruang teknologi dan menciptakan pemerintahan yang bersih, demokratis, dan transparan.
“Masyarakat harus tahu setiap anggaran pemerintah, dari aplikasi hingga pengumuman desa,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Keduanya menyatakan tekad untuk menyukseskan “Revolusi Pemalang” sebagai harga mati. Seruan semangat ini mendapat tepuk tangan meriah dari hadirin yang mendukung visi mereka untuk Pemalang yang lebih baik. (*)