“Alhamdulillah, Pemkot Semarang selalu mendukung langkah kami dari segi apapun. Terbukti, saat ini kami bisa menggunakan aula di Balai Kota Semarang untuk mengadakan acara Haflah Khataman Akhirussanah tersebut merupakan yang ke-3 Santri Ndalan Nusantara,” pungkas Gus Huda.
Diketahui, Pesantren Santri Ndalan Nusantara (Sandal) sudah mengajak anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang ‘punya masalah’ untuk bisa menimba ilmu.
Santri di pesantren ini terdiri dari preman, mantan napi, peminum, pemabuk, hingga pengguna narkoba. Santri Ndalan terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari anak jalanan, preman, debt collector, dan alumni jeruji besi dengan beragam kasus.
Karena belum memiliki bangunan yang permanen, Sandal Nusantara juga akan membangun Pondok Pesantren (Ponpes) yang terletak di tengah kota tepatnya di Jalan Taman Pleburan No. 8, Semarang Selatan, Semarang. (*)
Editor: Elly Amaliyah