Sanflorist, Satu-satunya Bisnis Tanaman Hias Asli Semarang

Sanflorist
Sanflorist, toko tanaman asli Semarang. Kamis (25/5/2023). (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv).

SEMARANG, beritajateng.tv – Tren tanaman hias nampaknya kian menjanjikan. Terlebih, saat pandemi kemarin, orang-orang berlomba mengoleksi berbagai koleksi tanaman hias. Hingga kini, tren tanaman hias tak pernah surut. Usaha tanaman hias di Semarang, Sanflorist, salah satunya.

Terletak di Jalan Soekarno Hatta nomor 99, Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Sanflorist yang belum genap berusia tiga tahun tersebut memiliki lahan yang luas. Ratusan jenis tanaman hias tersedia di sini. Namun siapa sangka perjalanan tak mudah Sanflorst hadapi hingga mampu bertahan sejauh ini.

Sandry, pemilik dari Sanflorist berkesempatan menceritakan perjalanan usahanya kepada beritajateng.tv. Perjalanan Sandry dalam membuka usaha tanaman hias tak lepas dari pengaruh sang ayah yang pecinta tanaman hias, terutama Bonsai.

“Dari kecil sudah dididik orang tua ke arah tanaman, namun saya namanya anak muda pasti memiliki jiwa petualangan. Kerja selama 10 tahun, sempat kuliah, kerja, hingga membuka berbagai usaha,” ceritanya kepada beritajateng.tv, hari Rabu (24/5/2023).

Ia yang mempunyai jiwa bebas kemudian sempat bekerja dan membangun usaha. Mulai dari bekerja di pabrik, berjualan sepatu, membuka angkringan, hingga terakhir berjualan thai tea sempat Sandry lakukan. Namun perjalanannya menemui kendala ketika Pandemi Covid-19 melanda ndonesia.

“Saya kena PHK waktu corona, mau nggak mau jadi terlepas dari dunia kerja. Dengan niat sepenuh hati saya terjun ke dunia usaha tanaman hias,” lanjutnya.

Awal perjalannya di dunia tanaman hias pun unik. Sandry mengaku terinsipirasi untuk mulai berjualan setelah tidak sengaja melihat tetangga yang memotong tanaman Sirih Gading dan membuang di hadapannya.

“Padahal tanamannya itu bagus, saya mikir kalau ditata dengan bagus, dikemas dengan sedemikian rupa, ada nilainya, pasti banyak yang minat,” ungkapnya.

Dari situlah, Sandry memulai kiprahnya dalam bisnis jual beli tanaman melalui Sanflorist. Nama Sanflorist sendiri mengambil dari nama depan, Sandriono.

Perjalanan Sanflorist, Rela Menjual Motor

Sebelum menempati tempat yang sekarang, Sandry berjualan secara online. Menggunakan sistem pre-order, ia mengambil tanaman di daerah Bandungan sebanyak dua minggu sekali.

Seiring berjalannya waktu, Sandry berhasil mengumpulkan beberapa tanaman untuk kemudian ia jual di pinggir jalan menggunakan mobil. Namun, menurutnya berjualan di pinggir jalan terbilang cukup repot sehingga ia memutuskan untuk menyewa tempat. Tak mudah, untuk menyewa tempat Sandriono harus rela menjual motor

“Nekat jual motor buat sewa tempat di ruko, ibaratnya aku mempertaruhkan hidup di toko. Dari hasil jualan motor, akhirnya saya bagi 2, separo buat sewa tempat, separo buat kulakan,” lanjutnya.

Menjadi pengalaman pertama dalam berbisnis tanaman hias, Sandry berhasil menjalankannya dengan baik. Tak hanya jual beli tanaman hias, Sanflorist juga menjual pot, tanah, pupuk, jasa rawat tanaman, hingga pembuatan taman. Pada tahun pertama, ia bisa mendapatkan omzet sebesar Rp 200 juta per tahun.

Hampir tiga tahun menggeluti bisnis tanaman hias, menurut Sandry, usaha tanaman hias tak pernah surut. Terutama di daerah perkotaan di mana masyarakat cenderung mencari hiburan dengan memelihara tanaman hias. Meski saat ini sedang sepi dibanding waktu Pandemi Covid-19, ia yakin tren tanaman hias akan selalu muncul secara bergantian (*).

Editor: Andi Naga Wulan.

Tinggalkan Balasan