Menurut Ganjar, melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan akan meningkatkan kesetaraan dalam perencanaan pembangunan yang sesuai dengan harapan mereka. Hal ini harapannya dapat mengurangi protes terkait penggunaan infrastruktur. Selain itu, Ganjar menekankan perlunya kontrol publik terhadap aparaturnya.
Prabowo sanggah Ganjar di debat capres
Prabowo, menanggapi jawaban Ganjar, membawa pengalaman langsungnya di Jawa Tengah. Ia menyampaikan kesulitan petani dalam mendapatkan pupuk, terutama terkait Kartu Tani yang mempersulit proses tersebut. Prabowo menantikan tanggapan Ganjar terkait permasalahan ini.
“Menurut pandangan saya kelompok rentan itu juga termasuk para petani dan nelayan, dan yang saya dapat setelah saya keliling khususnya di Jawa Tengah, Pak Ganjar, petani-petani di situ sangat sulit dapat pupuk,” tutur Prabowo.
“Mereka mengeluh dengan Kartu Tani yang Bapak luncurkan ini mempersulit mereka dapat pupuk. Jadi sebetulnya mereka ingin pupuk itu pengadaannya disederhanakan. Saya kira Bapak mungkin bisa menjawab masalah itu,” imbuhnya.
BACA JUGA: TPD Jateng Ganjar-Mahfud Gelar Nobar Debat Capres-Cawapres
Ganjar menanggapi dengan menyebutkan bahwa kondisi yang Prabowo sampaikan tidak hanya terjadi di wilayahnya, melainkan juga di berbagai daerah lain seperti Papua, Sumatera, NTT, NTB, dan Kalimantan Timur.
Dia mengingatkan bahwa data mengenai petani seringkali tidak tersusun dengan baik. Ganjar menyoroti perlunya manajemen data petani yang lebih baik agar distribusi pupuk bisa tepat sasaran. (*)