“Pendidikan kami pelan-pelan, karena mereka punya latar belakang masing-masing, apalagi saya juga nggak punya basic tinggal jalanan. Misal mereka masih suka mabuk, anggaran mabuknya kami minta kumpulkan, lalu kita belikan nasi bungkus untuk Jumat berkah, nanti perlahan-lahan mereka bisa mengerti,” terangnya.
Hingga saat ini, ada sekitar 250 santri yang telah belajar di Pondok Pesantren Sandal. Bahkan, ponpes tersebut juga telah membuka cabang di luar daerah seperti Magelang, Kendal, Wonosobo dan Demak.
Sementara itu, sebagai salah satu ponpes yang terafiliasi dengan Nahdatul Ulama (NU), Ponpes Sandal juga merupakan badan otonom dari kepemudaan NU yaitu Ansor dan Banser.
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2023, misalnya, Ponpes Sandal akan menyelenggarakan pembacaan 10 ribu Shalawat Nariyah seruan Pengurus Besar NU.
“PBNU menyerukan pembacaan Satu Miliar Shalawat Nariyah. Oleh karena itu, Ponpes Sandal juga akan mengadakan istighah 10 ribu kali Shalawat Nariyah,” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi