SEMARANG, beritajateng.tv – Angka perceraian tinggi akibat judi mendapat respons dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) RI, Hasto Wardoyo.
Hasto menyebut, pihaknya belum bisa memastikan hubungan antara perceraian dengan judi online lantaran belum ada penelitian.
“Kami belum punya penelitian secara objektif yang menghubungkan perceraian sama judi online,” ujar Hasto saat ditemui di Hotel Santika Premiere, Kota Semarang, Kamis, 27 Juni 2024 malam.
Kendati begitu, ia membeberkan kasus perceraian yang terjadi saat ini sebanyak 70 persen dilandasi perbedaan pendapat antara suami-istri.
BACA JUGA: Ikuti Fit and Proper Test di PDIP Jateng, Ahmad Ridwan Optimis Dapat Rekom Maju Bupati Batang
Dari angka 70 persen itu, Hasto khawatir jika ada beberapa di antaranya terjadi lantaran salah satu pihak melakukan judi online.
“Saya khawatir kalau suaminya itu dengan spekulasi berjudi, pasti situasi keluarga tidak tentram,” sambung Hasto.
Alasannya, kata Hasto, orang yang berjudi pasti memiliki emosi yang tak terkendali, entah saat menang maupun kalah.
“Karena orang berjudi itu mungkin juga emosi kecewa. Kalau menang itu euforia, uangnya dihambur-hamburkan,” tegasnya.
Hasto sebut orang main judi toxic, bisa timbulkan perceraian
Lebih lanjut, Hasto mengungkap kekhawatirannya jika ada perjudian dalam sebuah keluarga. Sebab, kata Hasto, judi yang penuh spekulasi akan mengantarkan keluarga itu pada jurang konflik.
“Saya khawatir kalau kepala keluarganya hidup dengan spekulasi, saya yakin itu akan berkontribusi pada konflik di dalam keluarga. Saya yakin tidak berkahlah hasilnya, sehingga perceraian pun akan terpengaruh karena itu perilaku toxic,” bebernya.