BANYUMAS, beritajateng.tv – Insiden kaca jembatan yang pecah di Kabupaten Banyumas pada Rabu, 25 Oktober menyisakan duka dalam bagi keluarga korban yang tewas.
Sebagaimana diberitakan, kejadian pecahnya kaca jembatan itu terjadi di kawasan Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Adapun akibat dari pecahnya kaca di jembatan tempat wisatawan Kabupaten Banyumas ini, empat wisatawan terjatuh. Salah satu dari mereka, telah tewas.
Korban tewas tersebut berinsial FA yang berusia 49 tahun. Di sisi lain, video amatir tentang kejadian ini viral di sosial media.
Anak korban tewas yang berinisial FA itu ternyata sempat menyusul rombongan ibunya ke lokasi mereka berada dengan niat untuk memberi kejutan. Hal ini ia lakukan karena baru saja diterima bekerja.
BACA JUGA: Satu Orang Tewas, Ini Kronologi Jembatan Kaca di Banyumas Pecah
Namun, ternyata takdir tidak menuliskan pertemuan antara anak korban dan ibunya.
Sempat bertemu anak korban di loket pintu masuk
Hal ini tersampaikan oleh Eko Purnomo selaku Ketua Operasi Hutan Pinus Limpakuwus. Ia menyebut sempat bertemu dengan anak korban di loket pintu masuk.
Adapun kabar soal kejutan ini ia ketahui dari keluarga korban tewas tersebut.
Menurut dia, anak tersebut datang ke HPL secara terpisah dengan menggunakan sepeda motor, sedangkan ibundanya beserta rombongan menggunakan minibus.
Akan tetapi sesampainya di HPL, kata dia, anak tersebut mendapatkan informasi jika ibundanya menjadi salah seorang korban yang jatuh dari jembatan kaca.
“Saya ketemu anak itu di loket depan, saat saya mau mengantar korban kedua (AI). Kalau kata bapaknya, korban FA sebenarnya akan naik haji tahun depan,” katanya.
Terkait dengan insiden tersebut, Eko mengatakan pihaknya akan mengikuti permintaan Polresta Banyumas untuk menutup sementara kawasan wisata HPL hingga batas waktu yang belum diketahui.