SIDOARJO, beritajateng.tv – Masyarakat Sidoarjo, Jawa Timur, dikejutkan dengan insiden ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren Al-Khoziny yang terletak di Desa Buduran, Sidoarjo, pada Senin sore, 29 September 2025.
Musala tersebut runtuh saat para santri tengah salat berjamaah, menyebabkan 87 korban, dan 1 meninggal dunia.
Tim SAR segera dikerahkan untuk mengevakuasi para korban yang tertimpa reruntuhan, sementara pihak rumah sakit setempat, seperti RSUD R.T. Notopuro dan RS Delta Surya, menangani korban luka-luka. Direktur RSUD Sidoarjo, dr. Atok Irawan, menyatakan bahwa 38 korban dirawat di rumah sakit utama, sementara 45 lainnya ditangani di RS Islam Siti Hajar.
Meskipun insiden ini mengejutkan banyak pihak, sejarah panjang Pondok Pesantren Al-Khoziny sebagai salah satu pesantren tertua di Jawa Timur tetap menjadi warisan penting bagi dunia pendidikan dan keagamaan di Indonesia.
BACA JUGA: Gelar Kirab Maulid, Ponpes Al-Ikhlas Bugangan Semarang Luruskan Paham Keliru Soal Pesantren
Berdiri sejak tahun 1926 atau 1927, pondok pesantren ini telah melahirkan banyak ulama besar Nusantara. Juga berkontribusi besar terhadap perkembangan pendidikan agama di tanah air.
Sejarah dan Peran Penting Ponpes Al-Khoziny
Pondok Pesantren Al-Khoziny, yang lebih orang kenal dengan nama Pondok Buduran, berlokasi di Desa Buduran, Sidoarjo. Pesantren ini telah melewati lebih dari satu abad perjalanan sejarahnya dan tetap berdiri kokoh hingga saat ini.
Dalam laporan dari NU Online Jatim, Moch Rofii Boenawi menyebutkan bahwa pesantren ini berdiri pada sekitar tahun 1926 atau 1927.
Sejak awal berdirinya, Ponpes Al-Khoziny telah menjadi tempat pembelajaran bagi para ulama besar Indonesia, termasuk pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari, dan penggerak NU KH Abdul Wahab Chasbullah.
Beberapa ulama besar lainnya yang pernah menuntut ilmu di pesantren ini adalah KH As’ad Syamsul Arifin dari Situbondo, KH Dimyati dari Banten, dan banyak lagi tokoh agama yang berpengaruh di Indonesia.
Dengan sejarah yang begitu panjang, Ponpes Al-Khoziny menjadi salah satu pusat pendidikan agama yang tak hanya mengajarkan ilmu agama tetapi juga menguatkan karakter dan kepribadian santri untuk berkontribusi bagi masyarakat luas.