Jateng

Sejumlah Daerah di Jateng Keracunan MBG, Ahmad Luthfi: Perutnya Kaget-Diare, Tak Usah Dibesar-besarkan

×

Sejumlah Daerah di Jateng Keracunan MBG, Ahmad Luthfi: Perutnya Kaget-Diare, Tak Usah Dibesar-besarkan

Sebarkan artikel ini
Keracunan MBG Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, saat dijumpai di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Senin, 6 Oktober 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Belakangan ini, kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa wilayah Jateng.

Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, buka suara saat disinggung evaluasi keracunan MBG yang terjadi di daerahnya. Saat ditanya evaluasi yang pihaknya lakukan, Luthfi mengungkap anak-anak yang keracunan MBG itu mengalami diare.

“Banyak [evaluasinya], macam-macam. Kadang-kadang ada perutnya yang kaget, diare, biasa. Jadi rausah mbok gedek-gedekno, medeni wong, (tidak usah dibesar-besarkan, bikin orang takut),” ujar Luthfi saat dijumpai di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Senin, 6 Oktober 2025 sore.

Mantan Kapolda Jawa Tengah itu mengungkap, penyebab utama terjadinya keracunan MBG di wilayahnya tak lain adalah lamanya waktu distribusi dan higienitas makanan. Ia menyebut, SPPG di Jawa Tengah masih kekurangan food handler MBG yang memastikan keamanan makanan tersebut.

BACA JUGA: Wajibkan Punya Sertifikat Higienis, BGN Tegaskan Sanksi Bagi SPPG yang Sebabkan Keracunan MBG

“Tapi yang prinsip, satu, mungkin ada yang lama karena distribusinya. Kemudian lemah higienis. Terus opo? Belum ada sumber daya, sumber dayanya kita, belum ada khusus menjamah. Nah, menjamah itu perlu, menjamah makanan itu enggak semuanya orang. Jadi ini harus kita kita latihkan menjamah, terus apa lagi?” terang Luthfi.

Untuk mencegah keracunan MBG terulang, Luthfi bahkan meminta dinas terkait melakukan rapid test terhadap bahan makanan sebelum diolah dan dikonsumsi anak-anak.

“Banyak faktornya [penyebab keracunan]. Nanti kita tanya ke dinasnya kita, dia tahu itu. Termasuk dari beliau juga menginisiasi untuk harus punya rapid test makanan dari bahan dan lain sebagainya,” sambung Luthfi.

Saat disinggung soal sejumlah SPPG yang ditutup di Jawa Tengah, Luthfi menyebut kemungkinan penyedia MBG tersebut tengah dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Itu enggak tutup, kan mungkin untuk verifikasi biar dia lebih [menjamin] terkait higienisnya ya,” tegas dia.

Minta istri pejabat atau PKK coba MBG untuk cegah keracunan, Luthfi: biasanya mereka tukang icip-icip

Menariknya, Luthfi juga meminta istri pejabat yang tergabung dalam PKK untuk mencicipi MBG, sebagai upaya mencegah keracunan.

“Jadi kalau PKK ini kan istri-istri bupati, istri-istri wakil bupati, ya kan biasanya tukang ngicip-ngicip (mencicipi). Minimal dia nengoklah SPPG-nya itu. Minimal dia tahu menunya apa yang disukai anak-anak di wilayahnya,” ucap Luthfi.

Luthfi pun meminta PKK juga terlibat dalam pelaksanaan MBG di daerahnya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan