Ihwal adanya tunggakan siswa ini juga tersampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt) kepala dinas terkait, M. Taufiqurrahman.
BACA JUGA: Cegah Ijazah Palsu, Gus Yasin Tekankan Digitalisasi Dokumen Hukum
Tagihan pelunasan uang administrasi skeolah
Menurut Taufiqurrahman, ada “tagihan” kepada siswa di Kabupaten Semarang yang telah lulus namun belum menuntaskan pembayaran uang administrasi sekolahnya. Jumlahnya cukup fantastis, kurang lebih mencapai lebih Rp2 miliar.
“Berapa total siswa yang memiliki tunggakan belum tahu pasti, tetapi angka tunggakannya sebesar itu,” ungkapnya.
Para ASN di lingkungan dinas terkait, lanjut Taufiqurrahman, pun memberikan bantuan senilai Rp20 juta kepada siswa kurang mampu.
“Jumlah tersebut untuk kebutuhan melunasi tunggakan uang sekolah sekaligus untuk mengambil ijazahnya,” jelasnya.
Sementara itu, dalam kesempatan ini, Baznas Kabupaten Semarang juga menyerahkan bantuan untuk siswa kurang mampu jenjang SD dan SMP.
Demikian pula bantuan untuk guru kurang mampu, ASN dengan sakit menahun, dan bantuan untuk perbaikan musala.
Sehingga, total bantuan yang berasal dari pengumpulan ZIS dan yang Bupati Semarang serahkan secara simbolis ini besarannya mencapai Rp261,7 juta.
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyampaikan, pemberian bantuan kepada siswa kurang mampu akan terus berjalan. Termasuk yang berasal dari APBD Kabupaten Semarang.
“Kami prioritaskan untuk penerima manfaat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional
(DTSEN) di level 1 sampai dengan level 4,” tegas Ngesti. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi